Pee Mak Phrakanong
Pee Mak Phrakanong merupakan
film Thailand bergenre Drama, Horor, Comedy yang tayang perdana pada Maret 2013.
Cerita film ini merupakan kisah turun-temurun tentang cinta seorang wanita
terhadap suaminya yang abadi yang terjadi di suatu daerah bernama Phra Khanong,
Thailand.
Diceritakan seorang wanita yang sedang hamil tua
merasakan perutnya sangat sakit pada suatu malam, ia hanya sendiri di rumah
tersebut tak ada seorangpun yang menemani, kemudian ia pun berusaha meminta pertolongan.
Di suatu tempat, nampak barak tentara dan para
pejuang yang terluka. Pada barak tersebut tumbuhlah kisah persahabatan antara
lima orang (Mak, Aey, Ter, Puak, dan Shin). Ter nampak terlibat adu argumentasi
dengan para sahabatnya tersebut, ia sudah lelah dengan kondisi peperangan
tersebut. Tiba-tiba Mak masuk dengan cara ditandu, kakinya nampak terluka.
Mak
teringat akan istrinya yang sedang hamil tua dan sedang menunggu kehadirannya
untuk menemaninya melahirkan anak mereka. Semua nampak semakin putus asa,
kemudian Puak mulai membangkitkan semangat para sahabatnya tersebut dengan
menceritakan perjuangan Raja Leonidas yang berperang hanya dengan 300 tentara
saja tetapi Ter menyebutkan bahwa pada akhirnya mereka semua mati dalam
peperangan tersebut, Puak nampak tidak mengetahui akhir cerita peperangan yang
diceritakannya tersebut, tetapi ia tetap tidak menyerah memberikan semangat
kepada rekan-rekannya tersebut dan akhirnya seluruh semangat dalam barak
tersebut terbakar oleh orasi-orasi Puak.
Akhirnya mereka semua
kembali ke medan perang dengan semangat membara, tetapi nasib berkata lain,
semangat saja tidak cukup untuk memenangi peperangan. Senjata yang mereka
gunakan kalah canggih, mereka pun tumbang satu per satu.
Akhirnya mereka berlima
berkumpul dalam sebuah parit untuk berlindung dari gempuran musuh. Mereka
benar-benar sudah putus asa, kecuali Mak. Ia bersikeras untuk segera pulang
menemui Nak Istrinya.
Setiap hari, Nak menunggu
suaminya Mak pulang dengan gelisah. Ia selalu berdiri di dermaga memandangi
sungai di depannya dengan menggendong Dang anak mereka dan memanggil nama
suaminya Pee Mak.
Ada yang aneh dengan
perilaku penduduk desa yang lain, mereka nampak mencemaskan sesuatu saat malam
menjelang. Tidak ada penduduk desa yang berani keluar rumah jika malam
menjelang.
Kelima sahabat tersebut memutuskan untuk pergi
ke Phrakanong, tempat dimana Mak tinggal, dada Mak nampak masih kesakitan
karena peluru yang dialamatkan kepadanya bahkan Aey masih terheran-heran Mak
bisa selamat dengan luka parah yang ia dapatkan di medan perang.
Saat mereka tiba di
Phrakanong, Mak menyadari ada yang salah. Desa tersebut nampak sepi tak
seorangpun terlihat berkeliaran. Saat Malam tiba, Mak akhirnya tiba di rumahnya
dan akhirnya ia bertemu dengan Nak sang istri.
Mak kemudian memperkenalkan
istrinya yang cantik itu kepada teman-temannya. Puak nampak terpesona melihat
Nak. Karena hari sudah larut, Ter meminta izin untuk menginap, Puak nampak
bersemangat dengan ide tersebut. Mak akhirnya mempersilahkan teman-temannya
untuk menempati rumah Bibinya yang telah tiada. Rumah tersebut terletak di
seberang rumah Mak. Mak sebenarnya sangat penakut, ia sangat takut terhadap
hantu. Setiap Nak menggodanya dengan cerita hantu, Mak selalu bersembunyi di
belakang Nak.
Keesokan harinya, saat
mereka baru saja terbangun, Ter melihat sebuah perahu yang melintas, Ter lantas
menanyakan apa itu, dan ternyata jawabannya adalah jasad para tentara yang
gugur.
Shin juga merupakan seorang
penakut sama seperti Mak, sejak mereka tiba di Phrakanong Shin sudah meresakan
adanya keanehan di desa tersebut termasuk Nak.
Mereka memutuskan untuk
berjalan-jalan di pasar desa tersebut, namun ada yang aneh dengan tingkah laku
para penduduk desa tersebut. Mereka takut pada Mak dan tidak mau menjual barang
mereka kepada Mak. Mak sangat heran dengan tingkah laku para penduduk tersebut
sampai akhirnya Mak bertemu dengan bibi Priek yang menyatakan bahwa Nak
sebenarnya sudah mati saat melahirkan Dang dan Dang juga tidak dapat bertahan
hidup. Mak sangat kebingungan kenapa ia bisa menyatakan bahwa istri dan anaknya
telah meninggal.
Malam harinya ketika mereka
sedang berbincang (Aey, Ter, Shin, dan Puak) tentang kejadian yang mereka alami
di pasar tadi siang, Shin mengatakan bahwa jika kita ingin melihat atau
membedakan antara manusia atau hantu, berdirilah dengan kaki terbuka dan
lihatlah makhluk tersebut diantara kedua kaki mu.
Karena hanya Shin yang tidak mabuk, maka ia lah
yang disuruh untuk memanggil Mak agar mereka berlima dapat berkumpul dan
berbincang. Sebelumnya Shin tertidur dan bermimpi bahwa ia disuruh memanggil
Mak. Shin merasakan dejavu karena mimpinya tersebut. Alangkah terkejutnya Shin
saat tiba di rumah Mak, ternyata rumah Mak sangat berantakan seperti rumah yang
tidak diurus sekian lama.
Shin segera kembali ke rumah tempatnya menginap,
nampak teman-temannya sedang mabuk, mereka nampak sedang menari dan bernyanyi.
Tetapi kemudian Shin menghambur dan mengabarkan bahwa Nak adalah hantu tetapi
teman-temannya tidak mempercayai perkataan Shin.
Keesokan harinya, tampak mereka berlima sedang bekerja
bakti, Ter yang malas akhirnya mau tidak mau ikut membantu mereka. Saat Ter
naik ke rumah Mak, ia melihat pemandangan yang sama dengan yang dilihat oleh
Shin. Ter sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia mulai berfikir bahwa
apa yang dikatakan Shin benar adanya.
Ter ingat kata-kata Shin yang mengharuskannya
melihat diantara dua kaki, Ter pun melakukannya ketika ia melihat Nak. Tetapi
tidak terjadi apa-apa dan ia menyampaikannya kepada Shin, Shin pun heran kenapa
metode tersebut tidak berjalan.
Ter kemudian pergi ke hutan untuk melakukan
sesuatu, ketika ia menemukan sebuah gundukan tanah yang aneh, dan kemudian Ter
mengetahui ada sebuah jasad yang terkubur di situ.
Ter sangat ketakutan, ia
kemudian berlari pontang-panting dan menabrak sebuah sarang lebah. Akhirnya
muka Ter di sengat lebah dan ia tidak dapat mengatakan kejadian yang dialaminya
di hutan sebelumnya. Shin dan Aey benar-benar tidak mengerti dengan perkataan
Ter. Saat Ter sedang menjelaskan wujud Nak yang sebenarnya, Nak dan Puak
menghampirinya dan Ter pun tidak dapat mengatakan yang sebenarnya karena
ketakutan.
Saat Nak pergi, Ter mencoba
mencari cara agar teman-temannya mengerti perkataannya. Ter kemudian menuliskan
apa yang hendak dikatakannya kepada teman-temannya tersebut. Saat Puak, Shin,
dan Aey membaca tulisan ter, mereka semua sangat terkejut karena Ter menuliskan
bahwa Nak sebenarnya adalah hantu.
Mak mengetahui kertas
yang di tulis Ter, ia pun terkejut. Saat Mak mengkonfirmasi tulisan tersebut
kepada Nak, Mak tampak sedikit marah, tetapi kemudian mereka saling berpelukan.
Puak, Shin, Ter, dan Aey memperhatikan mereka dari rumah bibi Mak dan mereka
terkejut melihat Mak memeluk Nak. Ketika Shin membaca kembali tulisan Ter,
ternyata tulisan tersebut bukan menyatakan Nak adalah hantu tetapi menyatakan
bahwa Nak buruk. Padahal sebelumnya tulisan tersebut menyatakan bahwa Nak
adalah hantu.
Saat malam tiba, anak bibi
Priek, Ping mendatangi rumah yang ditinggali Puak dan yang lainnya. Ia mengabarkan
bahwa bibi Priek meninggal karena ia mengatakan yang sebenarnya kepada Mak
tentang Nak, Puak dan Aey yang mendengarkan menjadi sangat ketakutan akan nasib
Ter dan Shin yang sedang menuju ke rumah Mak untuk memberitahu kebenaran wujud
Nak.
Puak dan Aey segera
menuju rumah Mak untuk menyelamatkan Shin dan Ter, saat mereka akan kembali ke
rumah yang mereka tinggali, Nak menahan mereka dan menyuruh Mak untuk
mengundang mereka makan malam bersama.
Semua kecuali Mak tampak
heran memandang meja makan, karena semua hidangan yang disajikan hanya berupa
daun-daun kering, tetapi Mak nampak sangat berselera dengan semua hidangan aneh
tersebut. Pada akhirnya, mereka terpaksa memakan daun-daun kering tersebut.
Setelah makan mereka kemudian
bermain tebak kata, kemudian tiba Ter memperagakan sebuah kata, semua nampak
kesulitan tetapi kemudian Ter menunjuk Nak dan dengan polos Shin menjawab dan jawaban
Shin adalah baju orang mati semua nampak senang awalnya karena berhasil
menjawab, tetapi beberapa detik kemudian mereka semua sadar dengan apa yang
terjadi. Mereka semua langsung kabur, tetapi mereka mendayung perahu tersebut
dengan panik, alhasil mereka hanya berputar-putar di depan rumah Mak.
Mak langsung mendatangi
rumah yang ditinggali oleh teman-temannya, ia langsung mengusir mereka karena
Mak fikir mereka berempat tidak ada bedanya dengan penduduk desa yang
menyatakan bahwa Nak sudah mati.
Mak mengajak Nak ke pasar
malam, ia mengenakan topeng agar orang-orang tidak menyadari kehadiran Nak. Mereka
berdua tampak sangat bahagia.
Ternyata keempat teman
Mak juga ada di tempat tersebut dan mereka bersembunyi di dalam rumah hantu
untuk memberi tahu Mak kejadian yang sebenarnya. Mereka mencoba memisahkan Mak
dengan Nak.
Setelah berhasil membawa
Mak, mereka kabur dari tempat tersebut. Mereka berjalan melewati hutan, namun
Mak keudian menegaskan bahwa istrinya masih hidup, ia pun hendak kembali kepada
Nak. Mereka berempat kemudian mencari Mak, saat bertemu Mak, Mak sedang
berceceran darah.
Ter berfikir bahwa Mak
lah yang sebenarnya telah mati karena luka saat berperang yang diderita Mak
sangat parah tetapi Ter kemudian berfikir bahwa mayat yang ia temukan di
halaman belakang rumah Mak adalah mayat Nak karena cincin yang dikenakan mayat
tersebut sama dengan yang dipakai oleh Nak. Tetapi Ter kemudian teringat bahwa
itu merupakan cincin kawin dan Mak pasti juga menggunakannya. Ter kemudian
segera mengecek tangan Mak, tetapi ternyata Mak tidak menggunakan cincin
tersebut di tangan kanannya melainkan ia simpan diantara kalung yang ia gunakan.
Ter kemudian melempar Mak
dengan beras, dan Mak menjerit kesakitan, Ter dan yang lainnya kemudian lari
terbirit meninggalkan Mak karena mengira Mak lah yang sebenarnya sudah mati.
Ter dan yang lainnya
kemudian menjemput Nak dan membawanya pergi dari rumah bersama Dang. Tetapi di
tengah perjalanan, perahu mereka hampir tenggelam. Karena tidak ingin perahu
tersebut tenggelam, mereka semua membuang barang-barang bawaannya termasuk
dayung yang sedang mereka pegang. Puak memarahi Ter karena membuang semua
dayung.
Ter melihak Pee Mak
disebrang sungai, Mak kemudian menghampiri mereka. Tetapi karena sungai yang
terlalu dalam, Mak nyaris tenggelam dan akhirnya berhasil di naikan ke perahu.
Mak kemudian menjelaskan bahwa beras yang dilemparkan Ter masuk ke dalam luka
tembak maka Mak kemudian berteriak kesakitan.
Mereka kemudian memutuskan untuk mendayung
dengan tangan karena perahu mereka hampir tenggelam. Ter kemudian menendang Aey
dari perahu karena cincin tersebut ditemukan di dekat Aey.
Tetapi kemudian Ter memberanikan diri melihat
diantara dua kakinya dan terlihat lah wajah pucat Nak dan Nak memegang bahu Mak
padahal tempat mereka duduk saling berjauhan. Sontak mereka semua terjun
kedalam air dan berenang ke tepian kecuali Shin karena ia tidak dapat berenang.
Tetapi karena takut akhirnya Shin melompat dan berenang sangat cepat. Mak
menatap istrinya dengan wajah yang sedih.
Mak tidak ingin
meninggalkan Nak walaupun ia telah mengetahui bahwa Nak adalah hantu, Puak
terpaksa membuatnya pingsan dan mereka pun membawa Mak ke sebuah kuil dan
pendeta kemudian mengadakan ritual untuk mengusir setan.
Nak kemudian mendatangi
mereka untuk mengambil suami yang sangat dicintainya kembali. Mak sebenarnya
tidak keberatan jika istrinya berubah menjadi hantu karena ia pun sangat
menyayanginya.
Karena kebodohan-kebodohan yang terjadi diantara
mereka, beras dan air suci yang digunakan untuk mengusir Nak tumpah dan pendeta
tertendang keluar dari benang suci dan mendarat tepat di hadapan kaki Nak.
Nak kemudian memadamkan
semua lilin dan saat lilin kembali menyala mereka berempat sudah terbelit oleh
benang suci yang sebelumnnya dipasang oleh pendeta dan pendeta tersebut
melarikan diri karena takut.
Saat Puak, Shin, dan Ter ketakutan
oleh sosok Nak, Aey menyeruak masuk dan menambah rasa takut Puak dan yang
lainnya karena mereka fikir Aey telah mati tenggelam saat Ter menendangnya dari
perahu. Tetapi Aey meneaskan bahwa ia bukan hantu.
Ter memutuskan untuk
mendorong Puak yang masih basah oleh air suci yang tadi tertumpah ke arah Aey.
Aey menjelaskan cincin tersebut memang diambil dari jasad yang terkubur di
halaman belakang tersebut karena ia membutuhkan uang untuk berjudi.
Tetapi kemudian mereka
menyadari bahwa Nak masih berdiri di tempat tersebut, dan saat mereka hendak
kabur, semua pintu dan jendela tiba-tiba terkunci.
Saat mereka menyadari bahwa Nak hilang, ternyata
Nak menggantung di langit-langit kuil tersebut. Ter dan lainnya kemudian
berdebat bahwa tak seharusnya Nak berada di dunia ini, tetapi Nak hanya ingin
hidup bersama Mak dan Nak menginginkan agar Mak pergi bersamanya.
Tangan Nak kembali memanjang untuk menghampiri
Mak. Nak meminta maaf bahwa selama ini telah membohonginya. Tetapi Mak tidak
merasa dibohongi oleh Nak karena sebenarnya Mak telah mengetahui bahwa istrinya
tersebut telah meninggal, hanya saja ia pura-pura tidak tahu karena ia pun
sangat menyayangi istrinya tersebut dan tidak ingin berpisah dengannya.
Mak pernah melihat diantara kedua kakinya ke
arah Nak, dari situlah ia mengetahui bahwa Nak adalah hantu. Kemudian ia
membuang jimat yang ia miliki agar Nak tidak merasa terganggu dengan
keberadaannya.
Mak juga pernah menggali
kuburan di belakang rumahnya yang tenyata adalah kuburan Nak. Mak pun selalu
memakan daun kering yang ditaburi oleh ulat karena ia benar-benar menghargai
usaha Nak. Mak pun tahu kondisi rumahnya yang sangat berantakan karena sudah
ditinggalkan sekian lama, tetapi ia tidak memperdulikan hal itu asalkan ia bisa
tetap berada di samping Nak istrinya.
Nak menangis mendengarkan
penururan suaminya, Mak pun menegaskan bahwa ia ingin selalu bersama Nak
selamanya. Nak menegaskan kembali bahwa bukankah Mak takut hantu, Mak
menjawabnya dengan sangat bijak, bahwa ia memang sangat takut oleh hantu,
tetapi ia lebih takut kehilangan Nak. Akhirnya semua teman Mak merestui agar
Mak dan Nak kembali bersatu.
Mak dan Nak serta Puak dan yang lainnya akhirnya
hidup bersama dengan bahagia. Secara keseluruhan, kisah Pee Mak Phrakanong
sangat menarik, walaupun bergenre horor yang tentu saja akan membuat bulu kuduk
berdiri tetapi diimbangi oleh komedi-komedi yang sangat menghibur dan hasilnya
sangat memuaskan.
Komentar
Posting Komentar